Sebuah video yang menunjukkan apa yang terjadi pada ‘cacing tanah’ di China menjadi viral. Dalam video viral tersebut, terlihat beberapa mobil yang ditempati penuh belatung menempel di seluruh bagian kendaraan. Jadi apa kebenarannya? Cari tahu di bawah ini informasi lengkap mengenai fenomena “rain worm” di China. Seperti dilansir dari New York Post dan Outlook India pada Senin (13/3/2023), sebuah video viral memperlihatkan suatu daerah di China seolah-olah ‘cacing air’ kecil telah turun di daerah tersebut. dari Liaoning, Cina.
baca juga : situs percari cuan terbaik di indonesia hanya di MANTAP168 anda bisa dengan mudah mendapatkan cuan yang sangat banyak jadi langusung saja bergabung bersama kami dan rasakan sensasi kemenanganya karna hanya di sini kami menjamin pengembalian dana jika anda kalah.
Dalam video yang viral, belatung terlihat berserakan di beberapa mobil milik warga di kawasan itu. Video itu juga memperlihatkan banyak penduduk desa menggunakan payung untuk keselamatan saat melewati daerah tersebut.
Laporan media yang menyertakan video tersebut memiliki tajuk utama yang berbunyi: “warga negara China didesak untuk mencari perlindungan setelah apa yang tampaknya menjadi ‘cacing air'”. Itu telah disalahkan atas “air cacing” di Cina
Sementara itu, mengenai dugaan penyebab apa yang disebut “cacing hujan” di China, banyak organisasi telah menyampaikan pendapatnya. Menurut Jurnal Ilmiah dari Mother Nature Network. Dijelaskan bahwa sesuatu seperti “cacing air” dapat muncul setelah hujan. Ini terjadi ketika cacing terbawa angin kencang dan jatuh ke area tersebut. Jurnal ilmiah juga menunjukkan bahwa situasi serupa terjadi setelah badai, ketika serangga terperangkap di pusaran. Pada tahun 2011, di kota Edinburgh, Skotlandia mengalami hal serupa. Hal serupa terjadi di Norwegia. Pada 2015, Karsten Erstad mengatakan kepada BBC bahwa dia menemukan cacing saat bermain ski. Seorang ahli biologi melaporkan bahwa ada hingga dua puluh dalam satu meter persegi.
Sebelumnya, pada Juni 2009, hal serupa terjadi bahkan selama sebulan di Prefektur Ishikawa, Jepang. Selain cacing, penduduk desa mencium bau air katak dan kecebong. “Air cacing” dijelaskan oleh China
Adapun otoritas China sendiri, mereka belum mengumumkan secara terbuka insiden “rainworm”, tetapi banyak pihak lain yang mengajukan banyak keluhan. Dikatakan bahwa itu bukan “cacing air”.
Bantahan itu dibantah oleh banyak pengguna Twitter yang mengatakan bahwa yang dibuang di mobil itu bukanlah cacing, melainkan pohon poplar, pohon tulip yang bunganya menyerupai cacing. “Itu bukan cacing atau binatang, tapi bunga yang jatuh dari pohon,” tulis salah satu pengguna Twitter.
“Benda yang jatuh dari pohon poplar di musim semi bukanlah ulat, melainkan bunga yang berasal dari poplar. Ketika pohon poplar berbunga mulai tumbang, itu tandanya akan mekar,” pengguna Twitter lain mencoba menjelaskan
Pengguna media sosial lainnya juga mengatakan bahwa video viral “hujan cacing” di China adalah palsu dan terdengar seperti lelucon. Meski demikian, pemerintah China belum memberikan penjelasan atas viralnya video “hujan cacing”.
Kabar tersebut pertama kali muncul setelah muncul video unik dan viral di media sosial yang terekam di Liaoning, provinsi China yang berbatasan dengan Korea Utara. Ada banyak perdebatan tentang ini di internet. Salah satu teori mengatakan bahwa yang jatuh bukanlah cacing, melainkan pohon poplar, yaitu. bunga tulip terlihat seperti cacing.
Pada 2011, Skotlandia juga mengalami fenomena yang sama. Peristiwa ini terjadi di Perbatasan Skotlandia dan diungkapkan oleh guru olahraga bernama David Crichton.
Saat itu, ia tengah memimpin kelas dan seketika mendengar suara seperti benda jatuh ke lapangan. Ketika didekatkan, ternyata lusinan cacing jatuh dari langit.